1.1 PENGERTIAN
DARAH
>> Darah
adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah
mengangkut oksigen
yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh.
>> Darah
juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun
yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
>> Hormon-hormon
dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
>> Warna
merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin,
protein pernapasan
(respiratory protein) yang mengandung besi dalam
bentuk heme, yang merupakan tempat
terikatnya molekul-molekul oksigen.
1.2 KOMPOSISI DARAH
>> Darah
terdiri daripada beberapa jenis korpuskuli yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian
55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang
disebut plasma darah.
>> Plasma darah
pada dasarnya adalah larutan air yang
mengandung :-
·
Albumin
·
Bahan
pembeku darah
·
Imunoglobulin(antibodi)
·
Hormon
·
Berbagai
jenis protein
·
Berbagai
jenis garam
>> Korposkuli
darah terdiri dari:
a.
Sel
darah merah (erytrosit)
Berjumlah sekitar 99%, tidak memiliki inti sel atau organela, mengandung
hemoglobin dan berperan dalam mengedarkan oksigen. Kekurangan sel darah merah
akan menyakibatkan terjadinya Anemia.
b.
Sel
darah putih(leukosit)
Berjumlah sekitar 0,2%, bertanggung jawab atas sistem imun tubuh,dan
bertugas untuk memusnahkan benda-benda asing yang berbahaya terhadap tubuh, misanya:virus
dan bakteri.
Leukosit bersifat amuboid. kelebihan leukosit dalam tubuh mengakibatkan
terjadinya Leukimia, sedangkan
kekurangan leukosit akan berakibat terjadinya Leukopeni
c.
Keping-keping
darah(Trombosit)
Berjumlah sekitar 0,6-1,0% dalam
tubuh,trombosit bertanggung jawab atas pembekuan darah.
>> Sel darah merah, sel darah putih dan trombosit
dibuat di sumsum tulang, terutama tulang belakang, tulang rusuk, pinggul,
tengkorak dan tulang dada. Penting ini melawan infeksi sel darah, membawa oksigen dan membantu
mengendalikan pendarahan.
>> Sel dewasa biasanya khusus. Seperti sel
matang, bentuk dan isinya berubah, sehingga mereka dapat menjadi paling efisien pada pekerjaan
yang mereka harus lakukan. Semua sel darah dewasa berasal dari satu jenis
prekursor, sel batang.
>> Tidak semua sel mampu membagi untuk membuat
sel-sel baru. Sel mulai dari "orang tua" atau sel batang, tetapi kemudian,
di bawah instruksi dari seluruh tubuh, mereka mulai spesialisasi dan matang.
>> Dalam darah, semua sel-sel darah putih
mempertahankan inti mereka sehingga mereka dapat mengubah fungsi mereka untuk
memenuhi tantangan melindungi tubuh dari
infeksi virus dan bakteri.
>> Sel
merah, bagaimanapun, kehilangan nukleus dan mengisi dengan oksigen khusus
membawa molekul, hemoglobin.
>> Sel
darah dianggap sebagai bentuk khusus yang fleksibel, namun memungkinkan
kecepatan transfer oksigen ke dalam dan keluar dari sel.
>> Leukosit adalah butir darah putih
yang berfungsi sebagai penyerang agen asing yang masih ke tubuh, baik yang
bersifat biologik (hidup) maupun non-biologik (sat / bahan lain yang tanpa
kehidupan).
>> Leukosit menyerang berdasarkan 'pengalaman yang
terpateri' (memori leukosit-limfosit). Bila jumlahnya kurang dan apalagi bila
kualitas / aktivitasnya tidak baik, maka pertahanan tubuh jadi lemah, mudah
terkena penyakit.
2.1 DEFINISI
LEUKOSIT
ü Sel darah putih atau white blood cell (WBC) merupakan komponen darah yang
berperanan dalam memerangi infeksi.
ü kadar leukosit dihitung berdasarkan jumlah sel darah putih
yang ada pada sampel darah penderita. Nilai normal dari leukosit
adalah antara 4 ribu sampai 11 ribu per mikroliter. Kadar leukosit yang rendah dikenal dengan istilah leukopenia
sementara kadar yang tinggi disebut leukositosis.
ü Berlainan dengan sel darah merah,
sel darah putih tidak mempunyai bentuk yang tetap. Hal ini dikarenakan sel
darah putih perlu selalu berubah bentuk untuk memudahkannya bertempur melawan
bakteri.
2.2
MATURASI
LEUKOSIT
Gambar:
Diferensiasi pematangan sel darah
2.3 SIFAT
LEUKOSIT
ü Chemotaksis
Tertarik pada daerah yang
mengeluarkan zat kimia tertentu.
ü Diapedesis
Dapat melewati membran kapiler
sehingga dapat melewati pembuluh darah, dengan cara mengerutkan selnya.
ü Amuboid montion
Yaitu dapat bergerak seperti
amoeba.
ü Phagositosis
Yakni dapat memakan benda asing
yang masuk kedalam tubuh, terutama dilakukan oleh neutrofil dan monosit.
2.4 FUNGSI
LEUKOSIT
Leukosit memiliki 2 fungsi, antara lain:
ü
Fungsi
umum, meliputi:
a. Defensif : berfungsi untuk
mencegah masuknya benda asing kedalam tubuh,
dimana fungsi ini di lakukan oleh netrofil dan monosit.
b. Reparatif : berfungsi untuk memperbaiki bagian tubuh yang rusak,
umumnya di lakukan oleh basofil.
ü
Fungsi
khusus, meliputi:
a.
Netrofil
: berfungsi sebagai fagositosis
b.
Eosinofil:
sebagai sitoksis terhadap parasit
c.
Basofil
: mengeluarkan histami, heparin, dan seratinin
d.
Limfosit
: sebagai pertahanan tubuh lewat sel limfosit T dan limfosit B
e.
Monosit
: sebagai fagositosis ekstravaskuler
2.5 JENIS-JENIS
LEUKOSIT
A.
Leukosit
agranuler
Terdiri
dari: monosit, limfosit
B.
Leukosit
granuler
Terdiri
dari: basofil, eosinofil, dan neutrofil
2.6 LEUKOSIT AGRANULER
Merupakan
sel darah putih yang sitoplasmanya tidak bergranula.
Terdiri
atas limfosit dan monosit.
A.
Monosit
·
Adalah
leukosit terbesar yang berdiameter 15 sampai 20 µm dan
berjumlah 3 sampai 9% dari seluruh sel
darah putih.
·
Sitoplasma monosit lebih banyak
dari limfosit, dan berwarna biru abu-abu pucat.
·
Sering tampak adanya butir
azurofil halus seperti debu.
·
Inti berbentuk lonjong , seperti ginjal atau
mirip tapal kuda, jelasnya memiliki lekuk cukup dalam.
·
Kromatin inti berwarna lebih
pucat dari limfosit. Inti memiliki satu sampai tiga nukleus.
·
Monosit darah tidak pernah
mencapai dewasa penuh sampai bermigrasi ke luar pembuluh darah masuk jaringan.
Selanjutnya dalam jaringan menjadi makrofag tetap, seperti pada sinusoid hati,
sumsum tulang, alveoli paru-paru, dan jaringan limfoid.
·
Sering terletak berdekatan dengan
endotel pembuluh darah. Dalam jaringan limfoid sumsum tulang dan sinusoid hati,
makrofag tetap lazimnya melekat pada penjuluran dendritik dari sel retikuler.
·
Monosit
sangat penting untuk pertahanan tubuh terhadap infeksi yang bersifat kronik,
seperti TBC dan tifus.
Gambar: Sel Monosit Normal
B.
Limfosit
·
Berjumlah
sekitar 20% - 30% dari jumlah sel darah putih.
·
Tidak
hanya terdapat dalam darah, tapi juga dalam jaringan limfoid.
·
Sel
limfosit dibedakan menjadi limfosit B dan limfosit T. Limfosit T akan menuju
kelenjar timus, sedangkan limfosit B tetap di sumsum tulang belakang.
·
Umumnya
tidak terdapat granula di dalam sel, jika ada disebut granula Azurophil.
·
Memiliki inti berwarna biru gelap, dengan kromati
tidak tersusun kompak dan tidak memadat.
·
Membran inti
tidak dapat terlihat dengan jelas.
a b c
Gambar: a. Limfosit normal, b. Limfosit normal, c. limfosit yang membesar
2.7
LEUKOSIT GRANULER
Merupakan sel darah putih yang
bergranula (sitoplasmanya berbutir spesifik dan berinti besar). Granulosit terdiri atas neutrofil, basofil,
dan eosinofil.
A.
Basofil
·
Berjumlah
sekitar 0,5%. mengandung heparin yang mencegah darah membeku di dalam
pembuluh darah. Basofil juga diduga mengandung histamin, yang penting
dalam proses alergi.
·
Sel
berukuran 8-14 mikron, letak inti central, bentuk inti tidak jelas karena
tertutup oleh granula.
·
Inti berwarna
kebiru-biruan.
·
Benang
kromatin kasar, terdapat membran inti.
Gambar: a. Basofil normal, b.
Large Basofil
B.
Neutrofil
·
Dalam
darah dijumpai adanya dua macam neutrofil yaitu Neutrofil batang dan neutrofil
bersegmen.
·
Sel
berukuran sekitar 10-15 mikron.
·
Inti
terletak di tengah sel, berbentuk batang ( neutrofil batang) dan berbentuk
segmen (neutrofil segmen).
·
Inti
berwarna biru keunguan
·
Benang
kromatin tampak kasar dan bergerombol.
·
Tidak
memiliki membrab inti
·
Granula
dalam sitoplasma tersebat luas dan berwarna ungu.
·
Berfungsi untuk mencegah masuknya bakteri, berjumlah
sekitar 65% - 75% dari jumlah seluruh leukosit. Dapat melakukan diapedesis dan
bersifat fagosit terhadap bakteri dan sisa-sisa jaringan yang mati.
a b
Gambar: a. Neutrofil batang, b. Neutrofil bersegmen
C.
Eosinofil
·
Sel
berukuran 10-15 mikron.
·
Letak
inti sentral, berbentuk segmen, inti berwarna kebiru-biruan
·
Benang
kromatin kasar, memiliki membran inti
·
Dapat melakukan gerakan amoeboid dan
bersifat fagosit
·
Berfungsi menghancurkan parasit besar
·
Jumlah
akan meningkat saat terjadi reaksi alergi dan infeksi oleh parasit.
Gambar:
Sel eosinofil normal
2.8
PENYEBAB LEUKOSIT
TURUN – NAIK
Kadar
sel darah putih( leukosit) yang meningkat atau leukositosis, dapat
mengindikasikan:
Ø Naiknya produksi leukosit guna melawan infeksi.
Ø Reaksi obat-obatan.
Ø Penyakit pada sum-sum tulang belakang.
Ø
Gangguan system
imun.
Kadar sel darah putih yang mengalami
penurunan jumlah atau leucopenia, disebabkan karena:
Ø
Infeksi
virus.
Ø
Kelainan
congenital yang terkait dengan sum-sum tulang.
Ø
Kanker.
Ø
Gangguan
autoimun.
Ø
Obat-obatan
yang dapat merusak sel darah putih.
2.9
ISTILAH-ISTILAH DALAM LEUKOSIT
v Amoeboid:
Sel darah putih yang tidak memiliki bentuk yang tetap.
v Fagosit:
Adalah fungsi utama sel darah putih untuk memakan kuman penyebab peyaki.
v Diapedesis
: Sel darah putih mampu menembus dinding kapiler darah, masuk ke dalam
jaringan-jaringan tubuh.
v Leukositosis:
Jumlah sel darah putih yang melebihi normal.
v Leukopeni:
jumlah sel darah putih yang kurang dari normal.
v Opsonisasi:
Proses penyelimutan leukosit terhadap benda-benda yang masuk.
v Toksik
granulation: Terlihat adanya granula berwarna biru tua-hitam dalam sitoplasma
dari sel granulosit.
v Vircyte:
Limfosit yang abnormal bentuknya umumnya terdapat pada penyakit yang disebabkan
oleh virus.
v Tart
cell; Monosit yang telah memakan sel masa yang juga berasal dari makhluk hidup
leukosit yang sudah mati.
4 komentar on "Tentang DARAH dan LEUKOSIT"
Terima kasih penjelasanya sangat lengkap sekali ..
untuk referensi tambahan mungkin bisa membuka website http://www.tanyadok.com/artikel-konsultasi/leukosit-tinggi-anak-kenapa-dan-berbahayakah-dok
Leukosit atau yang secara awam dikenal dengan sebutan darah putih,merupakan salah satu komponen darah yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi. Namun meningkatnya leukosit bisa berdampak bahaya pada tubuh, temukan jawaban mengapa leukosit tinggi di tanyadok.com portal informasi layanan kesehatan
Leukosit atau yang secara awam dikenal dengan sebutan darah putih,merupakan salah satu komponen darah yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi. Namun meningkatnya leukosit bisa berdampak bahaya pada tubuh, temukan jawaban mengapa leukosit tinggi di tanyadok.com portal informasi layanan kesehatan
Thank's banyak ya
Posting Komentar