Kamera saku perlu revolusi besar dalam teknologi sensor, kalo pengen dapet hasil foto yang lebih baik dengan ISO tinggi. Sayangnya revolusi
teknologi itu identik dengan tingginya biaya riset yang harus dikeluarkan
padahal Kamera saku itu biasanya terkenal karena harga yang murah, maka wajar aja kalo produsen sampai sepuluh tahun lebih sejak Kamera saku diperkenalkan tidak
pernah merubah teknologi sensor yang dipakai.
Tapi sensor yang baik bukan satu-satunya
faktor yang dibutuhkan sebuah kamera menjadi kamera yang ideal. Faktor yang nggak kalah pentingnya adalah lensa itu sendiri, plus kinerja prosesor di dalam
kamera. Seenggaknya, kalo sebuah Kamera saku dibekali dengan lensa yang baik,
sensor yang handal di ISO tinggi, fitur lengkap dan punya kinerja tinggi,
bolehlah dinobatkan sebagai kamera ideal yang sangat layak untuk
direkomendasikan. Sayangnya kamera semacam ini hampir tidak ada entah karena
strategi marketing produsen atau demi menekan harga jual. Beberapa Kamera saku
yang punya lensa impresif, dibekali dengan sensor yang biasa-biasa..
Sony mencuri perhatian dunia ketika
mengumumkan telah melakukan riset dalam hal teknologi sensor CMOS baru dengan
kemampuan low light yang lebih baik. Sensor yang diberi nama
‘Exmor R’ ini dengan jeli menemukan penyebab kenapa sensor kurang sensitif
terhadap cahaya, yaitu karena adanya pemantulan kembali cahaya yang masuk ke
foto dioda oleh transistor. Lalu Sony memodifikasi dengan membalik
urutan komponen dalam sensor sehingga cahaya yang datang terlebih dahulu
mengenai foto dioda barulah kena di transistor. Dengan demikian tidak ada
cahaya yang dipantulkan, semua terserap oleh foto dioda sehingga sensitivitas
sensor lebih tinggi dan artinya noise bisa ditekan lebih rendah.
Teknologi Sony Exmor CMOS Sensor dengan Sony
Exmor R CMOS sensor, berbeda jauh. Walaupun hanya dibedakan dengan ada-tidaknya
huruf "R", namun teknologi keduanya berbeda jauh dan sudah menyentuh
aspek fundamental.
Sony Exmor CMOS Sensor adalah teknologi
algoritma Noise Reduction yang ditanam di setiap sirkuit pendamping yang ada di
setiap pixel. Berbeda dengan teknologi sensor CMOS lama dimana algoritma Noise
Reduction ditanam di sirkuit secara per kolom atau per baris pixel; teknologi
Sony Exmor CMOS Sensor menanamkan algoritma Noise Reduction secara pixel per
pixel.
Sedangkan Sony Exmor R CMOS Sensor adalah
perubahan arsitektur fisik sensor CMOS secara menyeluruh seperti gambar di
bawah ini
Dengan
menyadari bahwa area penangkapan cahaya per pixel pada sensor CMOS berkurang
karena adanya sirkuit pendamping di setiap pixel-nya, maka pada Sony Exmor R
CMOS Sensor, letak sirkuit pendamping tersebut ditata-ulang. Sony Exmor R CMOS
Sensor tetap memiliki sirkuit pendamping, namun kini letaknya sudah bukan di
samping setiap pixel, namun ditempatkan di bagian tersendiri di bawah dioda
peka cahaya. Dengan demikian, dioda-dioda peka cahaya dapat kembali memperoleh
keutuhan area penangkapan cahaya.
Dengan
"membalik" dan menata-ulang letak dan posisi dioda peka cahaya maupun
sirkuit pendamping, kini "daerah atas" sensor yang dikhususkan bagi
proses penangkapan cahaya, dapat sepenuhnya dioptimalkan untuk penangkapan
cahaya tanpa halangan sedikit pun. Kepekaan dioda peka cahaya otomatis
meningkat, fill factormeningkat, dan secara otomatis cacat sinyal
juga turun drastis. Refleksi internal pun tereliminasi secara sempurna.
Oleh
karenanya Sony Exmor R CMOS Sensor juga disebut sebagai Back-illuminated CMOS
Sensor (dalam istilah yang lebih umum dan lebih generik). Ini bukanlah berarti
bahwa sensor ini dicahayai dari bagian belakang, melainkan sebuah terminologi
yang mewakili perubahan struktur fisik tersebut dimana kini cahaya datang dari
bagian yang tadinya ada di belakang sensor. Makna "back-illuminated"
juga sangat berbeda dengan makna "backlit", karena
"backlit" berarti dicahayai dari belakang (secara harafiah). Sony
Exmor R CMOS Sensor tetap dicahayai dari depan. Makna "back-illuminated"
mewakili perubahan yang terjadi, dalam arti secara substansial, bukan secara
harafiah.
Maka
Perusahaan Sony Ericsson mengeluarkan gadget yang telah dilengkapi Exmor R CMOS
Sensor yaitu Sony Ericsson Xperia Arc , Sony Ericsson Xperia Neo, dan Sony
Ericsson Xperia Ray . Tapi yang akan penulis bahas di makalah ini adalah
tentang Sony Ericsson Xperia Arc.
Tantangan dalam membuat
smartphone menjadi lebih tipis dan ringan sudah dijawab oleh Sony Ericsson
dengan mengeluarkan Sony Ericsson Xperia Arc. Tidak hanya membuat badan lebih
“kurus”, fasilitas yang diberikannya pun juga berlebih seperti Mobile Bravia
dan kamera dengan resolusi tinggi. Selain itu, desain lekukan pada badannya
membuat smartphone ini juga lebih ergonomis saat digunakan.
Sony Ericsson merupakan
salah satu produsen smartphone yang memiliki kamera dengan hasil jepretan yang
sangat baik. Resolusi kamera yang dimiliki smartphone ini adalah sebesar 8
Megapiksel, menghasilkan gambar yang sangat baik pada cahaya yang kurang.
Apalagi gambar yang diambil memiliki tingkat cahaya yang cukup.
Dengan diafragma f/2.4,
ini adalah salah satu kamera smartphone dengan bukaan yang lebih lebar dari
standar (f/2.8). Hal ini membuatnya lebih mudah dioperasikan dalam kondisi
pencahayaan yang redup. Kemampuan ini dikombinasikan dengan EXMOR R khas Sony,
seharusnya bisa menjamin kualitas foto yang baik
Feature pemotretan yang tersedia, seperti smile detection dan sweep panorama
(membuat foto panorama dengan menggeser posisi kamera) sudah menjadi standar
kamera Sony Ericsson Xperia Arc.
Sony Ericsson Xperia Arc vs Nokia N8
Perbandingan Kamera Sony Ericsson Xperia ARC dan Nokia N8 :
Meskipun demikian, kamera 8 megapiksel autofocus dari Sony
Ericsson Xperia ARC “sedikit” bisa menandingi kamera dari Nokia N8 yang
memiliki kamera 12 megapiksel dengan lensa Carl Zeiss .
Kelebihan dan Kekurangan Exmor R CMOS Sensor
Kelebihan
|
Kekurangan
|
proses penangkapan cahaya dapat sepenuhnya dioptimalkan untuk
tanpa halangan sedikit pun.
|
Hasil foto kurang detil, karena ukuran file foto yang dihasilkan
hampir selalu di bawah 1MB
|
Kepekaan dioda peka cahaya otomatis meningkat,
|
Pada keadaan gelap, gambar bisa terlihat tetapi dipenuhi noise
|
Refleksi internal tereliminasi secara sempurna.
|
Maka menurut saya teknologi Sony Exmor R CMOS Sensor yang terdapat
di handphone Sony Ericsson bisa dikatakan lebih baik daripada pendahulunya yaitu
Exmor CMOS Sensor dalam proses pengambilan gambar di tempat yang minim cahaya
dan dengan lilin sekalipun.
Walau terdapat kelemahan
juga, tetapi kekurangannya itu bisa tertutup dengan kelebihan-kelebihan juga. Seperti pada ponsel SonyEricsson Xperia Arc yang memiliki banyak fitur unggulan dibanding seri Xperia lainnya.
0 komentar on "Sony Exmor R CMOS Sensor"
Posting Komentar