PP no 82 tahun 2001 pasal 8 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, klasifikasi dan kriteria mutu air ditetapkan menjadi 4 kelas yaitu:
>>Kelas 1
: yaitu
air yang dapat digunakan untuk bahan baku air minum atau peruntukan lainnya
>>Kelas 2
: air yang dapat digunakan untuk prasarana/ sarana rekreasi air
>>Kelas 3
: air yang dapat digunakan untuk budidaya ikan air tawar, peternakan dan pertanian
>>Kelas 4
: air yang dapat digunakan untuk mengairi pertanaman/ pertanian
Syarat Air Dikatakan Tidak Tercemar...
1) Fisik : tidak berwarna
(jernih), tidak berasa (salinitas),
tidak berbau, dan temperatur
normal (18-300C).
2) Kimia : pH normal (6-8), tidak mengandung
senyawa
beracun/logam berat (Sianida,
Besi, Timbal; baku mutu 0,01
mg/l), mengandung
padatan
terlarut
dalam jumlah
normal (< 4 mg/l), BOD rendah, DO tinggi.
3) Mikrobiologi : tidak mengandung mikroorganisme kontaminan (Coliform), tidak berlendir dan berwarna (bakteri besi), tidak mengandung bakteri patogen.
Ciri-ciri air tercemar / limbah:
@ Terdiri
dari 99,9
% air
dan 0,1
% zat terlarut.
@ BOD (biochemical
oxygen demand)
yang tinggi, yaitu jumlah oksigen
terlarut
yang dibutuhkan
mikroorganisme untuk penguraian bahan pencemar secara aerobik.
@ DO (Disolved
Oxygen) yang rendah, yaitu jumlah oksigen
yang terlarut
dalam air.
@ Suhu meningkat
Kenaikan 100C dari suhu
normal, menyebabkan
reaksi kimia dan biologis
meningkat
2 kali.
@ Mengadung
bakteri
coliform
faecal.
@ Mengandung
bakteri
patogen
Standar Air Bersih menurut
Departemen Kesehatan
No
|
Kriteria
|
Standar
Baku Mutu
|
1
|
pH
|
6,5 - 8,5
|
2
|
Kekeruhan
|
5 ( Skala NTU )
|
3
|
Warna
|
15 ( Skala TCU )
|
4
|
Koliform Tinja
|
0 / per 100 ml
|
5
|
Total Koliform
|
5 - 10 / per 100 ml
|
6
|
Kesadahan (CaCO3)
|
500 mg/L
|
7
|
Besi
|
0,3 mg/L
|
8
|
Mangan (Mn2+)
|
0,1 mg/L
|
9
|
Almunium
|
0,2 mg/L
|
10
|
Klorida
|
250 mg/L
|
11
|
Sulfat
|
250 mg/L
|
12
|
Nitrat (NO3) :
|
50 mg/L
|
13
|
Nitrit (NO2-) :
|
3 mg/L
|
14
|
Zat Organik (KMnO4) :
|
10 mg/L
|
BAKTERI INDIKATOR PENCEMARAN AIR
-Coliform-
*Yaitu bakteri
asal saluran
pencernaan,
gram negatif
berbentuk
batang, dan menyerupai
Escherichia coli, dimana E. coli
termasuk
di dalamnya.
*Anggota
Coliform
adalah Escherichia coli,
Klebsiella,
Enterobacter dan Citrobacter
*Ciri
khas kelompok Coliform: bentuk batang, gram negatif, tidak membentuk spora,
memfermentasi laktosa (menghasilkan asam dan gas sehingga menjadi dasar pada
pengujian MPN).
*Penggolongan
Coliform :
☻Coliform
faecal (E. coli) banyak
ditemukan pada feses manusia dan hewan
☻Coliform
non faecal (Enterobacter aerogenes)
banyak ditemukan pada hewan yang telah mati
*Bakteri
coliform faecal banyak terdapat dalam feses manusia dan hewan, sehingga
keberadaannya menunjukkan pernah adanya kontaminasi feses manusia dalam air.
*Karena
jumlah bakteri coliform fecal berkolerasi positif dengan jumlah bakteri
enteropatogenik
Escherichia coli
Ciri Morfologi:
�bentuk
basil (0,4-0,7 µm x 1,4µm), gram negatif, motil dengan flagel peritrik.
Ciri fisiologi
:
�tumbuh baik pada semua
media pertumbuhan
bakteri,
bersifat
mikroaerofilik, memfermentasi laktosa, menghasilkan gas dari proses fermentasi / peragian glukosa, menghasilkan enterotoksin.
�Antigen : mengandung antigen O, H dan K
�Penyakit
yang ditimbulkan:
diare,
ISK, Pneumonia, Meningitis
Mengapa
E.coli dipakai sebagai indikator pemeriksaan
kualitas air secara universal ???
Karena:
�E. coli merupakan
golongan
coliform
yang banyak ditemukan
dalam air.
�E. coli secara
normal hanya ditemukan
di saluran
pencernaan
manusia
(sebagai
flora normal) atau bahan yang telah terkontaminasi dengan feses manusia atau hewan
�E. coli mudah diperiksa
di laboratorium dan sensitivitasnya tinggi
�Ada kemungkinan
bakteri
enterik
patogen
yang lain dapat ditemukan
bersama-sama dengan
E. coli dalam air tersebut
Bakteri patogen dalam air
Ciri morfologi
:
@bentuk
basil (1-3, 5 µm x 0,5- 0,8 µm), gram negatif,tidak
berspora, motil dengan flagel
peritrik, koloni
berukuran 2-4 mm.
Ciri fisiologi :
@Bersifat
aerob ataupun
anaerob
fakultatif,
tumbuh
dengan baik pada suhu 37,50C dan pH 6-8,
memfermentasi manitol, dan glukosa, memproduks
H2S, menghasilkan endotoksin dan enterotoksin
@Antigen: memiliki antogen O, H, antigen permukaan
Vi (bersifat
virulen)
@Penyakit
yang ditimbulkan:
tifus
Shigella dysenteriae
@Ciri morfologi
:
Bentuk
basil (0,5-0,7µm x 2-3 µm), gram negatif,
tidak memiliki flagel, tidak membentuk spora.
@Ciri fisiologi
:
Bersifat aerob ataupun
anaerob
fakultatif,
tumbuh
pada suhu 370C dan pH 6,4-7,8, memfermentasi
glukosa namun tidak menghasilkan gas, tidak
menghasilkan H2S, tidak memfermentasi laktosa
(indikator bakteri patogen), menghasilkan
enterotoksin dan neurotoksin.
@Antigen : mempunyai antigen O, K, tidak mempuyai
antigen H.
@Penyakit yang ditimbulkan: disentri
Vibrio
cholerae
Ciri morfologi
:
�Bentuk
basil bengkok
seperti
koma (2-4
µm), gram negatif,
motil dengan flagel monotrik,
tidak membentuk
spora, dan tidak berkapsul
Ciri fisiologi
:
�Bersifat
aerob ataupun
anaerob
fakultatif,
tumbuh
optimum pada suhu 370C, pH 8,5-9,5, tidak tahan asam, membentuk
indol, meragi sukrosa
tanpa menghasilkan gas, menghsailkan enterotoksin.
�Antigen: memiliki antigen O (somatik),
dan H (flagel), tidak memiliki
antigen K
�Penyakit yang ditimbulkan : kolera